Wednesday, February 25, 2009

TAKUT KEPADA ALLAH DALAM KONDISI TERSEMBUNYI & TERANG - TERANGAN


Takut kepada Allah merupakan kewajiban. Dalilnya adalah al-Quran dan as-Sunah. Adapun dalil al-Quran adalah firman Allah:

وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِي

Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus bertakwa. (TQS. al­Baqarah [2]: 41)

وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِي

Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus takut (tunduk). (TQS. al­Baqarah [2]: 40)

Adapun kewajiban memiliki rasa takut berdasarkan As-Sunah dan Atsar, dapat dilihat dari apa-apa yang disebutkan secara langsung (manthuq) atau berdasarkan mafhum dari hadists-hadits berikut:

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan­Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya, iaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya; Orang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid; Duo orang yang saling mencintai kerena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah kerena Allah; Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang cantik dan berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, `Aku takut kepada Allah!"; Orang yang memberi sedekah tetapi dia merahsiakannya seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya; dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya. (Mutafaq `alaih)

Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah saw. pernah berkhutbah yang aku tidak pernah mendengar khutbah seperti itu selamanya. Rasulullah saw. bersabda:

Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka niscaya kamu akan sedikit bicara dan banyak menangis. Kemudian para sahabat Rasulullah saw. menutup wajah mereka dan mereka menangis tersedu-sedu. (Mutafaq `alaih).

Dari Adiy bin Hatim ra., ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali akan diajak bicara oleh Allah tanpa penerjemah. Kemudian ia menengok ke kanan, maka ia tidak melihat kecuali apa yang pernah dilakukannya (di dunia). ]a pun menengok ke kiri, maka ia tidak melihat kecuali apa yang pernah dilakukannya (di dunia). Lalu ia melihat ke depan maka ia tidak melihat kecuali Neraka ada di depan wajahnya. Karena itu jagalah diri kalian dari Neraka meski dengan sebutir kurma. (Mutafaq `alaih).

Dari Aisyah ra., ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Manusia di Hari Kiamat akan dikumpulkan tanpa alas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Aku berkata, "Wahai Rasulallah saw.! apakah laki-laki dan wanita akan saling menatap satu sama lainnya?" Rasulullah saw. bersabda, "Wahai Aisyah!, urusan pada saat itu lebih dahsyat sehingga mereka tidak akan sempat saling memandang kepada orang lain." (Mutafaq `alaih)

Diriwayatkan dari an-Nu'man bin Qasyir ra., katanya; aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya azab yang paling ringan dari penghuni Neraka pada Hari Kiamat ialah seorang yang diletakkan pada kedua telapak kakinya sendal dari api neraka yang menyebabkan otaknya mendidih. (Mutafaq `alaih)

Dari [bnu Umar, semoga Allah meridhai keduanya, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:

Kelak manusia akan berdiri menghadap Tuhan Semesta Alam, hingga salah seorang dari mereka tenggelam dalam keringatnya sampai ke paras kedua telinganya. (Mutafaq `alaih)
• Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Manusia pada hari kiamat akan berkeringat hingga mengalir di permukaan bumi setinggi tujuh puluh hasta dan akan meneggelamkan mereka sampai ke telinganya. (Mutafaq `alaih)
• Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Allah berfirman, `Jika hamba-Ku bermaksud melaksanakan maksiat, maka janganlah ditulis hingga ia melaksanakannya. Jika ia melakukannya, maka tulislah kesalahaan itu dengan satu kesalahan. Jika ia meninggalkannya karena Aku, maka catatlah sebagai sebuah kebaikan. Jika hamba-Ku bermaksud melaksanakan sebuah kebaikan tapi ia belum sempat melaksanakannya, maka catatlah sebagai sebuah kebaikan. Jika ia melakukannya, maka catatfah sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat. (Mutafaq `alaih)
Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:

Jika seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, niscaya tidak ada seorang pun yang tidak mengharapkan surga-Nya. Jika orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, niscaya tidak ada seorang pun yang putus asa dari rahmat-Nya. (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar, semoga Allah meridhai keduanya, ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Ada seorang kiflu (orang yang suka menjamin urusan orang lai;i) dari Bani Israil yang tidak berhati-hati dari dosa yang dilakukannya. Suatu ketika ia didatangi seorang wanita. Kemudian ia memberikan enam dinar kepada wanita itu dengan syarat boleh menyetubuhinya. Ketika ia benar-benar ingin melaksanakan maksudnya, itu,wanita itu mendadak menggigil katakutan dan menangis. Kemudian laki-laki itu berkata, `apa yang menyebabkan engkau menangis?" Wanita itu berkata, `Aku menangis karena perbuatan seperti ini belum pernah kulakukan selama ini. Aku tidak terdorong untuk melakukannya kecuali karena kebutuhan yang mendesak. " Laki­l-aki itu berkata, `Jadi engkau menagis kerena takut kepada Allah? Sungguh aku lebih pantas untuk takut kepada Allah. Pergilah dan ambillah jadi milikmu apa yang telah kuberikan tadi. Demi Allah, aku tidak akan menentang Allah lagi setelah ini selamanya. " Kemudian laki-laki itu mati di malam harinya, dan tiba-tiba tertulislah dipintu rumahnya, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni laki-laki itu". Maka orang-orang pun terkaget-kaget karenanya. (HR. at-Tirmidzi, ia menghasankan hadits ini, dan hakim dalam kitab Shahih-nya. Hadits ini disetujui oleh adz-Dzahabi, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dan Baihaqi dalam asy-Sya'bi)
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw., tentang perkara yang diriwayatkan beliau dari Tuhannya. Allah berfirman:

Demi kemulian-Ku, Aku tidak akan menghimpun duo rasa takut dan duo rasa aman pada diri seorang hamba. Jika ia takut kepada-Ku di dunia, maka Aku akan bemberikannya rasa aman di Hari Kiamat. Jika ia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan memberikan rasa takut kepadanya di Hari Kiamat. (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya).

Dari Ibnu Abbas, semoga Allah meridhai keduanya, ia berkata; ketika Allah menurunkan ayat ini kepada Nabi-Nya:


Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluarga kalian dari Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan. (TQS. at Tahrim [66]: 6); Pada suatu hari Rasulullah saw. membacakan ayat ini kepada para sahabat, tiba-tiba ada seorang pemuda yang terjungkal pingsan. Kemudian Nabi saw. meletakkan tangan beliau di atas hatinya, dan temyata masih berdetak jantungnya. Kemudian Nabi saw. bersabda, "Wahai anak muda ucapkanlah: `Tidak ada Tuhan selain Allah"', maka pemuda itu pun mengucapkannya. Kemudian beliau memberikan kabar gembira kepadanya dengan surga. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah!, apakah pemuda itu termasuk golongan kita?" Rasulullah bersabda; apakah kalian Tidak mendengar firman Allah:

Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku. (HR. al-Hakim, ia menshahihkannya dan disepakati oleh adz­Dzahabi).

Dari `Aisyah ra., ia berkata; Wahai Rasulullah saw.!, Allah pernah berfirman Allah;

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka (TQS.aI-Mukmin [23]: 60); adalah ditujukan kepada orang yang berzina dan minum khamr. Dalam riwayat Ibnu Sabiq dikatakan, "Apakah ditujukan pada orang yang berzina, mencuri, dan minum khamr, tapi meski begitu dia takut kepada Allah?" Rasulullah saw. bersabda, "Bukan". Dalam riwayat Waki dikatakan, "Bukan, Wahai Putri Abu Bakar Ash-Shiddiq, tapi ia adalah orang yang menunaikan shaum, shalat, dan sedekah; dan ia merasa khawatir ibadahnya tersebut tidak diterima." (HR. al-Baihaki dalam asy-Sya'bi, al-Hakim dalam al-Mustadrak, ia menshahihkannya dan disetujui oleh adz-Dzahaby).


Dari Tsauban ra., dari Nabi saw., beliau bersabda:

Aku akan memberitahukan beberapa kaum dari umatku. Di hari kiamat mereka datang dengan membawa kebaikan seperti gunung Tihamah yang putih. Tapi Allah menjadikannya bagaikan debu yang bertebarkan. Tsauban berkata, "Wahai Rasulullah, sebutkanlah sifat mereka dan jelaskanlah keadaan mereka agar kami tidak termasuk bagian dari mereka sementara kami tidak mengetahuinya." Rasulullah saw. bersabda, "Ingatlah!, mereka adalah bagian dari saudara kalian dan dari ras kalian. Mereka suka bangun malam sebagaimana kalian, tapi mereka adalah kaum yang jika tidak dilihat oleh siapa pun ketika menghadapi perkara yang diharamkan Allah, maka mereka melanggaranya. " (HR. Ibnu Majah. A1-Kinani penulis buku Mishbah al­Zujajah berkata, "lsnad hadits ini shahih, para perawinya terpercaya")

Abdullah bin Mas'ud menceritakan kepada kami dua hadits, salah satunya berasal dari Nabi saw. dan satu lagi dari dirinya sendiri ia berkata:

Sesungguhnya orang yang beriman akan melihat dosa-dosanya seolah-olah ada di atas gunung. la takut (dosa itu) jatuh menimpanya. Sedangkan orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menghampiri hidungnya, kemudia ia berkata mengenai dosanya, "Seperti inikah?" Abu Syihab berkata dengan tangannya -yang diletakkan- di atas hidungnya.. (HR. al-Bukhari)

Dari Sa'ad ra., ia berkata; aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya Allah akan mencintai seorang hamba yang takwa, kaya, dan menyibukkan diri dengan selalu beribadah kepada-Nya. (HR. Muslim)

Dari Usamah bin Syarik, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
Apa-apa yang tidak disukai Allah darimu, maka janglah engkau kerjakan, (meskipun) sedang sendirian. (HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)

Dari Abdullah bin Amru, ia berkata:
Ditanyakan kepada Rasulullah saw. manusia manakah yang paling utama? Rasulullah saw bersabda, "Orang yang bening hatinya dan jujur lisannya." Para shahabat berkata, "Wahai Rasulullah!, Kami suda{ mengetahui maksud `jujur lisannya', namun apa yang dimaksud dengan `bening hatinya'?" Rasulullah saw. bersabda, `fldalah hati yang takut (kepada Allah) dan bersih. Di dalamnya tidak ada dosa, sifat jahat, kedengkian, dan iri." (AI-Kinani berkata, "Sanad hadits ini shahih". Al-Baihaqi meriwayatkannya dalam kitab Sunan-nya dari arah tersebut)

Dari Abu Umamah, dari Nabi saw, beliau bersabda:
Sesungguhnya wali yang paling menarikku adalah seorang mukmin yang ringan hadznya yang mempunyai bagian yang besar dalam shalatnya. Dia beribadah kepada Rabnya dengan ikhlas dan sesuai sunah. la toot kepada Allah pada saat menyendiri, tidak ada yang melihatnya. la nenyembunyikan (ibadahnya) terhadap manusia. la tidak pernah ditunjuk-tunjuk (dimarahi) oleh jari tangan orang lain. Rizkinya tidak terlalu banyak, tapi ia sabar atas rizkinya. Kemudian beliau mengibaskan tangannya dan bersabda, "Kematian orang itu cepat sekali, sedikit orang yang menangisinya dan sedikit peninggalannya." (HR. atTirmidzi. la menghasankannya)

Dari Bahz bin al-Hakim, ia berkata; Bani Qusyair mengimami kami di Masjid, kemudian ia membaca surat al-Mudatsir. Maka ketika ia sampai kepada ayat:

Apabila ditiup sangkakala, (TQS. al-Mudatsir [74]: 8), ia tersungkur dan meninggal dunia. (HR. al-Hakim. la berkata, "Sanadnya shahih")


No comments:

Post a Comment

FIRMAN ALLAH YANG BERMAKSUD

”Dan tidaklah layak bagi orang Mukmin laki-laki maupun bagi orang Mukmin perempuan, jika Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) dalam urusan mereka. Barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”
(Q.s. al-Ahzab [33]: 36)